Materi dalam kegiatan 6th International Academia Roundtable Forum dapat diunduh pada link dibawah ini. Materi Prof. Dr. Mohammad Reevany Bustami (Centre for Policy Research & International Studies (CenPRIS), USM, Penang Malaysia), materi download DISINI Materi Prof. Dr. Adi Fahrudin (Universitas Muhammadiyah Jakarta, Indonesia), materi download DISINI Materi Dr. AL. Sentoto Sudarwanto (Universitas Sebelas Maret Surakarta, Indonesia), materi download DISINI Materi Prof. Dr. Mohd. Dahlan bin HJ Malek (Malaysia), materi download DISINI
IARTF bekerjasama PPLH UNS menyelenggarakan Webinar “Perubahan Sosial Pasca Covid-19”
Organisasi International Academi Roundtable Forum akan mengadakan adalah 6th International Academi Roundtable Forum yang diselenggarakan oleh IARTF bekerjasama dengan CenPRIS dengan PPLH LPPM UNS. Kegiatan ini akan diadakan pada hari Sabtu, 16 Mei 2020 pada Pukul 10.00 WIB s.d. 13.00 WIB. Jadwal kegiatan sebagai berikut: Untuk dapat mengikuti kegiatan ini silakan mendaftar (untuk sertifikat) SERTIFIKAT WEBINAR Untuk join dapat lihat pada Channel Youtube kami PPLH LPPM UNS
Gagasan Solo Pos oleh Kepala PPLH, menyoroti Mengenai Reorientasi RPJMD
Berita lebih lengkap dapat di download [DISINI]
“Ketahanan Pangan dan Ancaman Kerentanan Sosial” materi Kepala PPLH dalam Acara Webinar UI Green metric 2020
Sabtu, 25 April 2020, UI Green metric akan melaksanakan kegiatan Webinar yang kedua. Kegiatan ini merupakan rangkaian Webinar UI Green metric pada hari jumat kemarin. Untuk kegiatan webinar kemarin UNS telah memaparkan upaya UNS dalam pelaksanaan Greencampus saat Pandemi Covid-19. Pemaparan langsung disampaikan oleh Rektor Universitas Sebelas Maret yaitu Bapak Prof. Dr. JAMAL WIWOHO, S.H., M.Hum. Dalam pemaparan beliau secara garis besar menyampaikan langkah-langkah UNS dalam pengelolaan Kampus Berkelanjutan selama masa pandemi Covid-19 dengan cara penguatan peraturan, surat edaran, maupun himbauan yang disampaikan diberbagai media kampus, penyelenggaraan perkuliahan dengan sistem pembelajaran daring, dan pembuatan APD oleh sivitas akademik untuk tenaga kesehatan Indonesia. Kemudian pada hari kedua seminar ini, dengan tema “Kampus Berkelanjutan dan Ketahanan Pangan di Masa Pandemi Covid-19”, Greencampus UNS akan menyampaikan materi dengan judul “Ketahanan Pangan era Covid-19 dan Ancaman Kerentanan Sosial” yang disampaikan oleh Kepala Pusat Penelitian Lingkungan Hidup sekaligus Koordinator Green Campus UNS 2020 yaitu Bapak Dr. SURYANTO, S.E., M.Si. Secara umum Bapak Dr. Suryanto akan menyampaiakan materi tentang indikator ketahanan pangan meliputi ketersediaan, keterjangkauan dan pemanfaatan. Akan dipaparkan gambaran umum kemiskinan yang terjadi di Indonesia, kemudian dampak pandemi Covid-19 dalam mempengaruhi kerentanan sosial. Dari hasil kerentanan sosial maka dapat dihubungan dengan indek kemiskinan. Hasil akhir merupakan implikasi dan solusi yang harus dilaksanakan untuk menjaga ketahanan pangan yang baik guna mengurangi kerentanan sosial. Materi Ketahanan Pangan dan Ancaman Kerentanan Sosial [klik disini] Acara ini dilaksanakan pada jam 10.00-11.30 WIB. Terbatas untuk 100 peserta. Tautan pendaftaran: s.id/SeminarBerkelanjutanKetahananPanganMasaCovid. Dapat disaksikan pada Channel Youtube: https://youtu.be/HqppENTIaPM dan Facebook: https://fb.me/UIGreenMetricWorldRankings
Banyak Pendapat Mengenai Kemunculan Cacing di Solo, ini Pendapat Ahli PPLH
Pada hari Sabtu tanggal 18 April 2020 Warga Solo/Surakarta khusunya Pasar Gede dengan fenomena munculnya cacing. Peristiwa ini menjadi berita yang ramai diberbincangkan diberbagai media karena munculnya banyak cacing dengan ukuran juga besar. Berangkat dari banyaknya argumen yang muncul di berbagai media, kami para Peneliti Pusat Penelitian Lingkungan Hidup – LPPM Universitas Sebelas Maret Surakarta menyampaikan beberapa hal terkait tersebut berdasarkan literatur dari berbagai kajian ilmu. Menurut peneliti dibidang Biologi Hewan menjelaskan ada beberapa alasan mengapa cacing pergi ke permukaan yaitu cacing yang keluar dari dalam tanah karena habitat mereka terganggu. Sehingga cacing tersebut migrasi mencari tempat hidup yang lembab dan nyaman, dan menghindari predator seperti tikus yang berada didalam tanah. Kedua hal diatas logis karena di Pasar Gede pada akhir-akhir ini telah membuat kurang nyaman bagi hewan ini yaitu penggunaan disinfektan yang banyak karena untuk mencegah persebaran virus covid-19. Diketahui zat yang ada dicairan ini seperti halnya clorin yang dapat membunuh mikroorganisme tanah dan bakteri, yang kedua hal tersebut merupakan makanan bagi cacing, dan zat lainnya. Tentunya ini membuat tidak nyaman cacing didalam tanah. Faktor kedua yaitu menghindari predator juga berpotensi benar, karena tikus yang umumnya mencari makanan di selokan pasar. Namun selokan menjadi saluran disinfektan yang mengalir dari benda diatasnya. Sehingga tikus mencari makan didalam tanah. Selain dari peneliti bidang Biologi Hewan, Pakar Geografi Terapan yaitu Setya Nugraha menyatakan beberapa pendapat diantaranya yaitu Prinsipnya untuk semua makhluk hidup tak kala habitatnya terganggu maka akan melakukan 3 tindakan, salah satu melakukan migrasi/pergerakan/perpindahan. Daya lenting untuk setiap makhluk hidup itu berlainan. Hal ini sama dengan pendapat Nugraha Andi tentang makhluk hidup mengenai migrasi. Jika peristiwa ini dikaitkan dengan aktifitas vulkanik, yaitu berupa perubahan kenaikan suhu pada lapisan tanah atau batuan karena tenaga endogen maka yang tidak akan ada di Pasar Gede. Mengapa demikian? salah satu tanda aktivitas vulkanik/gunungapi mau meletus maka ada pergerakan magma ke atas lebih mendekati kepundan atau mulut gunungapi, sehingga dengan naiknya magma tersebut maka suhu permukaan bumi menjadi lebih panas, dan pengaruh ini hanya berada pada wilayah gunungapi. Hal ini pernah terjadi di sekitaran Gunungapi Merapi hanya sampai radius 5 km. Memnahas mengenaik kenaikan suhu. Ada juga peningkatan suhu pada permukaan bumi akibat pergerakan lempeng tektonik yang mengalami tegangan tinggi (stressing). Ini dapat dirasakan pada wilayah dekat jalur gempa termasuk pada zone patahan. Nah Solo khusunya Pasar Gede jauh dari jalur gempa dan zone patahan. Seandainya itu karena tegangan jalur patahan maka tidak hanya Pasar Gedhe tetapi wilayah lain secara sporadis akan muncul migrasi hewan tersebut. Fenomena yang ke selanjutnya tatkala itu jalur lipatan (antiklinarium) seperti zone tengah Jawa Tengah – Gresik Jawa Timur. Itu juga menyimpan energi panas yang berasal dari gas methan. Tak kala terjadi tekaban yang tinggi maka suhu permukaan bumi meningkat, tetapi hanya pada zona-zona antikli. Nah Solo khususnya Pasar Gede formasi batuannya lain berasal dr proses sedimentasi pada daerah litoral (pinggiran laut dangkal) sehingga untuk kasus seperti di zone tengah tadi dalam sejarah geologi belum pernah ada. Kesimpulannya dari penjelasan diatas: gunungapi, jalur patahan dan jalur lipatan maka sangat kecil keluarnya cacing di Pasar Gede karena peningkatan suhu pada lapisan kerak bumi. Demikian penjelasan dari Peneliti yang ada di Pusat Penelitian Lingkungan Hidup Universitas Sebelas Maret. Mari Kita berdoa semoga wabah Covid-19 segera berakhir dan segala aktifitas dapat berjalan normal kembali, dan tentunya Lingkungan Hidup tetap terjaga dengan baik.
Rapat Pemaparan Hasil Akhir Penyusunan DIKPLHD Kota Madiun
Dengan adanya wabah covid-19 yang ada di Indonesia, seluruh aktifitas kerja di dalam institusi pemerintahan dibatasi. Seperti halnya didalam Universitas, seluruh kegiatan kampus dibatasi, mulai dari perkuliahan, praktikum, kegiatan akademik lainnya, dilaksanakan dengan cara daring. Bagi Pusat Penelitian Lingkungan Hidup, kegiatan diklat/kursus, kerjasama, penelitian dan pengabdian juga dihentikan sementara sampai kondisi membaik. Namun semua pekerjaan yang telah menjadi MoU sebelum terjadinya wabah tetap diselesaikan sesuai dengan kesepakatan. Sebagai tanggungjawab terhadap kewajiban maka berbagai cara tetap dilakukan supaya pekerjaan selesai dengan tepat waktu. Baik melalui komunikasi secara personal antara penangungjawab kegiatan dengan tim PPLH UNS, juga melalui berbagai media daring. Penggunaan media daring ini sangat membantu pekerjaan kerjasama yang seharusnya ada beberapa kegiatan yang wajib harus ada hasilnya, yaitu diantaranya Hasil FGD sebagai bentuk penjaringan isu, dan kegiatan lainnya. Media daring yang digunakan diantaranya yaitu WAG, Zoom, dll. PPLH pada pekan kemarin telah melaksanakan laporan akhir penyusunan Dokumen IKPLHD Kota Madiun Tahun 2019, dengan waktu/tahun anggaran 2020. Pelaksanaan pemaparan hasil tersebut dilakukan dengan menggunakan media daring WAG. Tim dari PPLH UNS yaitu Bapak Setya Nugraha dengan Bapak Candra Purnawan kemudian sebagai tim dari DLH Kota Madiun yaitu Ibu Fitria. Kegiatan pemaparan tersebut dilakukan dari Pukul 10.50 sampai dengan 12.45 WIB. Beberapa percakapan kami lampirkan dibawah ini.
Diklat Daring Dasar-Dasar Amdal
Pelaksanaan Diklat Daring Dasar-Dasar Amdal Pusat Penelitian Lingkungan Hidup LPPM Universitas Sebelas Maret Surakarta dilaksanakan pada tanggal 29 Juni 2020 s.d. 3 Juli 2020 yang diikuti oleh 9 Peserta yaitu sebagai berikut: ALBERTH EINSTEIN STEVANN ABRAUW, ST., M.Sc. – CV. Arfatama Papua Konsultan AMELIA CHOYA TIA ROSALIA, S.E. – Universitas Sebelas Maret ARININDYAS SURYA PINUDYA – Universitas Gadjah Mada HUSNAN AZHAR, S.Kel. – PT. BMT Asia Indonesia MARIA PASKANITA WIDJANARTI, S.K.M., M.Sc – Fakultas Kedokteran UNS MUHAIYAT SYAH, S.T. – Direktorat Teknik dan Lingkungan Dirjen Minerba Dr. ROHMANI SULISYATI, S.Pi., M.Si. – Balai Taman Nasional Karimunjawa SITI NUR AINI, ST., MT. – Dinas Perhubungan Provinsi Kalimantan Tengah VICTOR EDUARD SYLVESTER, S.P. – Sekretariat Daerah Kabupaten Tolitoli
PENGUMUMAN DIKLAT
2 Pakar PPLH, di “Target” Kompas TV
Pusat Penelitian Lingkungan Hidup (PPLH)-LPPM Universitas Sebelas Maret berargumen di Acara Target Kompas TV. Beliau adalah Bapak Dr. Suryanto, S.E.,M.Si dan Bapak Drs. Tundjung Wahadi Sutirto, M.Si., Argumen kedua mengenai kepakaran masing-masing, Pak Tundjung berdiskusi tentang masalah sosial budaya kemudian Pak Suryanto berdiskusi tentang masalah investasi. Pak Suryanto menceritakan trik untuk berinvestasi, beliau mengatakan “Investasi apa pun harus dikenali paling tidak 2L yaitu Logis dan Legal. Dari sisi Logis patokannya adalah tawaran investasi tersebut apakah wajar untuk dijalankan. Kalau saudara ditawari investasi mencapai 10 persen per bulan, kenapa harus ditawarkan ke orang lain. Jadi ingat zaman SDSB, tanya nomor buntut ke dukun. Kalau dukun yakin kenapa gak beli sendiri? Yaa kan? Dari sisi Legal, kita harus telusuri apakah investasi yang ditawarkan itu terdaftar di OJK atau tidak. Menurut saya 2L itu salah satu cara menghindarkan diri dari penipuan modus investasi”. Berikut ini sedikit cuplikan dari hasil diskusi: Untuk melihat diskusi langsung, dapat melihat DISINI
Berita Lingkungan terbaru dan populer
Anda dapat mencari berita lingkungan hidup dari pakar Lingkungan PPLH, maka buka saja kolom “NEWS” PPLH